Semua artikel yang di tampilkan di Blog paramaya ini didapat dari berbagai Sumber Publik dari Blog atau Website yang berbeda dari masing-masing pemilik, kami hanya mendistribusikan untuk ikut menambah Ilmu atau Wawasan kepada khalayak ramai, Jika ada yang keberatan dengan artikel yang telah ditampilkan, segera beritahu via Email yang telah disiapkan, artikel yang berkaitan dengan hal tersebut akan secepatnya kami hapus dari Blog ini

Senin, 24 Mei 2010

kisah Seorang Tukang kayu





lintasberita

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma
menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ”katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian
terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Pojok Renungan:
“Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri”. (Adapted from The Builder -Cecilia Attal)

Kisah Seorang Ibu Bermata Satu





lintasberita

Written by Administrator pengharapan.com
(Seorang sahabat menerjemahkan dari versi aslinya “the Story of The One-Eyed Mother?).

Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.

Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.
Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.


Keesokan harinya di sekolah…

“Ibumu bermata satu?!?!?…. eeeee ejek seorang teman.
Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.

Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!!?

Ibuku diam tak bereaksi.

Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu…Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.
Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.

Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses .

Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.

Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.

Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.

Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…

Apa ?! Siapa ini?!

Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.

Aku bertanya padanya, “Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!! !? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, “Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.

Ibuku hanya menjawab, “Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat.? Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.

Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.

Di sana , aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.

“Anakku…
Aku rasa hidupku cukup sudah kini…
Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…
Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…

Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …

Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.

Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…

Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan… Beberapa kali engkau memarahiku…

Aku berkata pada diriku, ‘Ini karena ia mencintaiku …’

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Pesan (di atas) ini sungguh memiliki sebuah arti yang sangat mendalam dan dikirim untuk mengingatkan banyak orang bahwa kebaikan yang telah mereka nikmati selama ini adalah berkat seseorang, entah secara langsung maupun tidak langsung.
Renungkan sesaat dan lihatlah dirimu!.

Berterima kasihlah akan apa yang kamu miliki saat ini dibandingkan dengan jutaan orang yang tidak memiliki kehidupan seperti yang engkau peroleh saat ini !

“Bawalah (selalu) ibumu dalam doa di mana saja engkau berada !?

kisah Tentara Veteran Perang





lintasberita

sebuah cerita tentang seorang tentara yang akhirnya kembali ke kotanya setelah berperang di Vietnam. Tentara tersebut menelpon orang tuanya dari San Fransisco.

“Ibu dan Ayah, aku pulang, tapi ada yang ingin kutanyakan. Aku punya seorang teman yang ingin kuajak untuk tinggal bersama kita.”

“Tentu saja,” sahut orang tua tentara itu, “kami ingin sekali bertemu dengannya.”

“Ada satu hal yang harus kalian tahu,” lanjut tentara itu, “Temanku terluka sangat parah sewaktu perang. Dia menginjak ranjau dan akhirnya kehilangan satu kaki dan satu tangan. Dia tidak punya tujuan lagi sekarang, dan aku ingin dia tinggal bersama kita.”

“Kami turut bersedih atas hal itu, nak. Mungkin kita bisa membantunya untuk mencari tempat tinggal.”

“Tidak, aku ingin dia tinggal bersama kita.”

“Nak,” ayahnya berucap, “kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Seseorang yang cacat akan menjadi beban bagi kita. Kita punya tempat sendiri untuk kita tinggal dan kita tidak bisa membiarkan sesuatu mengganggunya. Aku pikir kamu pulang saja dan lupakan temanmu itu. Dia akan menemukan jalan untuk hidup dengan caranya sendiri.”

Seketika saat itu juga sang anak menutup teleponnya. Orang tuanya pun tidak pernah lagi mendengar kabar anaknya itu. Beberapa hari kemudian, sang orang tua mendapat telepon dari kepolisian San Fransisco. Anak mereka ditemukan tewas setelah terjatuh dari sebuah gedung, kata polisi itu. Polisi yakin bahwa itu adalah bunuh diri. Sesegera mungkin sang orang tua pergi ke San Fransisco untuk mengidentifikasi jasad anak mereka. Mereka mengenalinya tapi mereka terkejut karena menemukan sesuatu yang mereka tidak tahu, anak mereka hanya mempunyai satu tangan dan satu kaki.

Orang tua di cerita ini seperti kebanyakan dari kita. Kita begitu mudahnya menyukai orang yang berpenampilan menarik atau enak untuk dilihat, tapi kita tidak menyukai orang yang membuat kita tidak nyaman. Kita biasanya menjauhi orang yang tidak sesehat, secantik/setampan dan secerdas kita. Syukurlah, ada orang-orang yang tidak akan memperlakukan kita seperti itu. Seseorang yang mencintai kita dengan apa adanya serta menerima kita menjadi bagian keluarganya.

catatan : di alam semesta ini tidak ada manusia yang sempurna kecuali ALLAH SWT yang telah menciptakan kita

Minggu, 23 Mei 2010

tips pacaran jarak jauh





lintasberita

Pacaran jarak jauh atau Long Distance memang berat dijalanin,
ini berapa tips agar pacaran jarak jauh anda tetap lancar :




* Tetap berhubungan setiap saat

Kunci mempertahankan hubungan cinta jarak jauh adalah tetap mengadakan hubungan terus menerus. Chatting, saling SMS, telepon atau email secara teratur adalah langkah yang dapat dilakukan sekalipun hanya untuk menceritakan hari-hari yang membosankan. Ini akan membuat Kamu merasa seperti Kamu bagian dari hidup masing-masing sekalipun Kamu terpisah bermil-mil.


* Tunjukkan padanya Kamu perhatian

Tunjukkan padanya kalau Kamu perhatian jangan biarkan jarak mencegah Kamu untuk memberikan perhatian kepadanya. Kirimi dia e-card yang lucu , hangat dan menyentuh atau kirim dia buku yang selalu dia inginkan membacanya. Ini akan menyentuhnya dan membiarkan dia tahu bahwa Kamu tengah memikirkannya.



* Jangan biarkan perselisihan hidup

Selalu cari solusi segera mungkin ketika Kamu berselisih karena semakin lama dibiarkan, masalahnya akan semakin rumit. Jangan pernah menggantungkan pada masing-masing atau mengabaikan e-mailnya. Ketika Kamu jauh, telepon dan e-mail menjadi jembatan buat Kamu.


* Bersemangat dan lakukan sesuatu milikmu

Jangan menyia-nyiakan hidup hanya karena dia jauh. Tetaplah pada rutinitas biasa atau mungkin lebih baik. Untuk semua kesempatan yang Kamu batalkan atau ketika memutuskan tidak punya waktu karena dia, sekarang saatnya untuk melakukan semua itu.


* Realistis

Jangan harap dunia akan pindah ketika Kamu akhirnya bersatu kembali. Ada banyak hal yang perlu dipahami. Ia telah berada di lingkungan yang berbeda sehingga pahamilah ia perlu waktu untuk beradapatasi kembali hidup di rumah bersama-sama. Sisihkan waktu dan saling bicara apa yang tengah terjadi. Walaupun ini adalah cara sensitif untuk memahami kehidupan masing-masing

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Paramaya Themes | Bloggerized by himynameistrie - Premium Blogger Themes | Blogger Templates