Semua artikel yang di tampilkan di Blog paramaya ini didapat dari berbagai Sumber Publik dari Blog atau Website yang berbeda dari masing-masing pemilik, kami hanya mendistribusikan untuk ikut menambah Ilmu atau Wawasan kepada khalayak ramai, Jika ada yang keberatan dengan artikel yang telah ditampilkan, segera beritahu via Email yang telah disiapkan, artikel yang berkaitan dengan hal tersebut akan secepatnya kami hapus dari Blog ini

Rabu, 05 Januari 2011

Nasib Bahasa Ibuku yang Merana





lintasberita



SETELAH Sumpah Pemuda diikrarkan 28 Oktober 1928, perkembangan bahasa Indonesia mengalami pasang-surut. Ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa awalnya adalah sumpah dan kebanggaan sekaligus perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Belanda kala itu. 

Bagaimana nasib bahasa Indonesia setelah lebih dari setengah abad merdeka? Ironis. Kata itulah yang cocok untuk menggambarkan perkembangan bahasa Indonesia saat ini. Ketika bahasa Indonesia mulai tersisihkan di rumahnya sendiri, lalu upaya apa saja yang dilakukan negara untuk melindungi bahasa Indonesia dari jajahan bahasa asing?

Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, mewajibkan pejabat negara menggunakan bahasa Indonesida dalam pidato resmi. 

Namun dalam praktiknya, masih banyak pejabat negara yang kurang mengindahkan aturan tersebut. Bahkan, Presiden SBY yang dulu pernah dinobatkan sebagai salah satu dari enam tokoh publik berbahasa Indonesia lisan terbaik pada bulan Oktober 2003 oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, sekarang mulai "latah" istilah asing. 

Kalau petinggi negara sudah tidak peduli lagi dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan, bagaimana dengan rakyatnya, yang saban hari menerima derasnya pengaruh budaya asing. Memang sifat bahasa yang terbuka dan berkembang terus, tidak mungkin menolak hadirnya istilah baru akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. 

Maka jangan heran jika kita sering menyaksikan anak-anak muda sekarang cas cis cus dengan bahasa asing atau bahasa gaul yang mereka bentuk sendiri. Memang hal itu akan memperkaya khasanah bahasa, tapi dari aspek lain, tidak konstruktif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. 

Seekor Ikan Tuna Laku Dijual Rp3,5 Miliar, di Tokyo Jepang





lintasberita



Seekor tuna sirip biru raksasa di Jepang hari ini berpredikat sebagai ikan termahal di dunia. Melalui proses lelang di pasar Tsukiji, Tokyo, ikan itu laku dijual seharga 32,49 juta yen, atau sekitar Rp3,5 miliar.

Hasil lelang ikan seberat 342 kilogram ini berhasil mengalahkan sesama tuna sirip biru seberat 202 kilogram, yang dijual seharga 20,2 juta yen pada 2001 di tempat yang sama.

“Ikan ini memang besar sekali. Kami sangat terkejut dengan harga penjualan ini,” ujar juru bicara pasar ikan Tsukiji seperti dilansir kantor berita Associated Press, Rabu 5 Januari 2011.

Ikan ini dibeli secara patungan oleh perwakilan dua restoran sushi terkemuka, yaitu rumah makan Kyubey di Tokyo dan Itame di Hong Kong. Mereka lalu membagi dua ikan besar itu untuk disajikan kepada para pelanggan masing-masing.
 
Ikan itu ditangkap di perairan utara Jepang. Tuna ini adalah salah satu dari 538 ikan yang dikumpulkan dari seluruh dunia dan dijual di pasar Tsukiji.

Tuna sirip biru merupakan favorit para pencinta sushi sehingga berharga mahal. Sepotong sushi tuna sirip biru, atau disebut o-toro, bisa dijual seharga 2.000 yen atau sekitar Rp219.000.
c
Rakyat Jepang menggemari makanan dari daging ikan. Mereka mengkonsumsi 80 persen dari keseluruhan tangkapan tuna sirip biru di Samudera Atlantik dan Pasifik. Popularitas ikan ini membuat jumlah mereka di lautan semakin berkurang.

Demi mencegah langkanya spesies ikan itu, Komisi Internasional Tuna di Mediterania dan Atlantik pada November 2010 menurunkan angka kuota penangkapan tuna, dari 13.500 menjadi 12.900 metric ton. Bagi kalangan nelayan, kebijakan ini merugikan mereka karena bisa mengurangi keuntungan.


source

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Paramaya Themes | Bloggerized by himynameistrie - Premium Blogger Themes | Blogger Templates