Sebuah lembaga internet research di Jepang (Ishare) menyampaikan laporan mengenai hasil survey terhadap pengguna ponsel (terutama anak muda) di Jepang, yang menunjukkan bahwa sebagian (sekitar 30%), sebelum mereka menelepon, akan mengirimkan pesan berupa email terlebih dulu kepada orang yang akan mereka telepon.
Kalau di Jepang sana, dengan teknologi yang sudah menjadi mainan sehari-hari, kirim email lewat ponsel seperti itu sudah bukan hal yang asing lagi. Kalau di sini mungkin berkirim SMS lah, atau juga memang berkirim email. Tapi tentunya dalam hal ini bukan teknologi email/SMS itu yang menarik disimak.
Kenapa mereka lebih memilih kirim pesan dulu sebelum menelepon? Seperti dikutip dari situs Asiajin, Beberapa pertimbangannya adalah ini:
- Memastikan bahwa orang yang dituju tidak sedang sibuk bekerja.
- Karena pekerjaan penerima telepon bisa terganggu oleh panggilan telepon.
- Karena ada bayi di rumah orang yang dituju.
- Ketika call malam hari, sebagian besar orang sudah tidur.
- Untuk konfirmasi bahwa penerima tidak sedang berada di kereta api
- Orang jadi terpaksa menerima telepon padahal itu bukan waktu yang tepat bagi mereka.
- Dan beberapa pertimbangan lain yang intinya untuk memastikan menelepon pada saat yang tepat.
So sweet kan? Sopan gitu lokh.. Walau mungkin bagi kita malah seperti etika yang ‘aneh’…
Gimana dengan di sini? Repot ah pake kirim SMS dulu sebelum telepon… Sekedar ngarang, kira-kira begini:
- Menurutku ini informasi penting, jadi harus langsung telepon nii…
- Tolong deh, pekerjaannya ditunda sebentar, terima telepon dulu, sebentar aja…
- Duh.. saya telepon kok nggak diangkat, sok sibuk banget sihh… ???
- Ganggu orang dikit ya nggak pa-pa…
- Di sini nggak ada larangan terima telepon di kereta atau di mana pun tuh…
- Telepon malam jam segini keknya orangnya belom tidur…
- dll…
- dll..
Doohh…
O i a, sekedar informasi, di Jepang sana ada larangan (atau paling tidak imbauan) agar tidak menerima/menelepon di kereta, karena bisa mengganggu penumpang lainnya.